CerpenTentang Olahraga Sepak Bola. Berdasarkan buku sari kata bahasa indonesia legenda adalah cerita rakyat zaman dahulu yang nah itulah sekelumit pembahasan tentang legenda bahasa jawa serta beberapa kumpulan cerita rakyat berbahasa jawa. Pengertian, teknik dasar, dan manfaat. 25+ Inspirasi Keren Contoh Poster Olahraga Sepak Bola from satu ketika sekitar
Kegemarankudari sejak kecil sampai sekarang adalah bermain bola terlebih bermain futsal. Bermain Futsal adalah hal yang seru buatku, membuat hati riang dan gembira terlebih saat mengocek lawan dan mencetak gol. Dalam futsal aku belajar kebersamaan, kekompakan dan kedisiplinan dan fair play. Setiap hari jumat aku punya jadwal berlatih fulsal
Tibatiba salah seorang dari kumpulan remaja itu berpaling dan menyepak bola itu ke arah Pakcik Man. Dia menyepak dengan begitu tinggi sekali. Bola itu jatuh ke lantai tak berapa jauh dari tempat Pakcik Man berdiri. Pakcik Man hairan apabila bola itu jatuh, ia tidak melantun semula. Dan bunyi bola itu jatuh agak pelik seperti ada bunyi air
CerpenTentang Sepak Bola. Cerpen bola monday, 5 december 2016. Hanya kerana dia tak pernah bagi ruang untuk aku menyendiri di tepi padang ni tengok orang main bola sepak. Kami bermain pada sore hari, saat matahari tidak terlalu panas. Source: kitabelajar.github.io. 27 februari 2022, 17:28:28 wib. "pulang kau, luis!" terkadang gracia
Cerpenpertama berjudul Esse Est Percipi karya Jorge Luis Borges tentang sepakbola sebagai simulasi canggih dan bagaimana fantasi membimbing kita jika menghadapi situasi ketika sepakbola sebenarnya sudah tidak ada lagi.
cara mengamalkan surat yusuf ayat 4 jarak jauh. A. Sumber Cerita Iklan Ramadhan Mandiri. B. Unsur Intrinsik 1. Tema Raih Kemenangan Sejati dengan Keikhlasan. 2. Penokohan a. Amir Anak â anak, baik, suka menolong, suka memberi berbagi . b. Mas Andi Pemuda, baik, suka menolong, bersahaja, suka memberi, pengusaha. c. Pak Salman Orang tua, baik, suka berbagi. 3. Latar a. Kapan Sore, Malam, Pagi. b. Dimana Pasar, Jalan, Rumah, Masjid. C. Pokok â Pokok Cerita 1. Amir ingin membeli sajadah di Pasar. 2. Mas Andi melihat kesulitan yang dihadapi Amir. 3. Amir menolong Mas Andi yang dompetnya ketinggalan. 4. Amir membeli kolek di Pasar untuk berbuka puasa. 5. Amir pulang ke rumah untuk bertemu Pak Salman. 6. Amir bertemu Pak Salman di Jalan sedang takbiran. 7. Amir dan Pak Salman bertemu Mas Andi di Jalan. 8. Mas Andi memberikan sajadah kepada Amir. 9. Amir menerima sajadah yang diberikan oleh Mas Andi. 10. Amir memberikan sajadahnya kepada Pak Salman. 11. Amir dan Pak Salman menuju ke Masjid untuk melaksanakan Sholat Idul Fitri. 12. Pak Salman berbagi sajadahnya dengan anaknya. 13. Amir dan Pak Salman melaksanakan Sholat Idul Fitri di Masjid. D. Pengembangan Cerpen Raih Kemenangan Sejati dengan Keikhlasan Petang itu di Pasar ada seorang anak laki â laki yang bernama Amir. Ia ingin membeli sajadah untuk melaksanakan Sholat Idul Fitri. Sambil berjalan Amir menghampiri seorang penjual sajadah. Setelah sampai dipenjual sajadah. Amir melihat â lihat dan memilih â milih sajadah, yang menurut ia bagus. Setelah ia menemukan sajadah yang bagus dan tentu ingin membelinya. Ketika ia bertanya kepada penjual sajadah. âBang ini sajadah berapa harganya ?â ucap Amir, sambil memegang sajadah. âHarganya 35 ribu Nak,â ucap penjual sajadah. âUangnya cuman ada 11 ribu Bang, boleh nggak?â ucap Amir, sambil memegang uangnya. âNggak boleh, cari tempat lain saja sana !â ucap penjual sajadah. âIya, Bang,â ucap Amir, sambil mukanya sedikit kecewa. Ketika Amir mengalami kesulitan. Ada seorang pemuda yang bernama Mas Andi. Ia adalah seorang pengusaha. Mas Andi berada di dalam mobil melihat kesulitan yang sedang dihadapi Amir. Ia pun teringat pada waktu dompetnya ketinggalan ketika hujan yang sangat deras. Kemudian Amir menolong Mas Andi yang dompetnya ketinggalan. âAduh dompetnya ketinggalan?â ucap Mas Andi, sambil mencari â cari disaku celananya dan sambil memegang payung. âSini Mas pinjem payungnya, biar saya saja yang mengambilkan,â ucap Amir, sambil tersenyum dan seluruh badannya basah kuyub. âIya sudah, iya terima kasih Nak,â ucap Mas Andi, sambil memberikan payungnya kepada Amir dan sambil tersenyum pula. Ketika Mas Andi teringat dengan kejadian dompetnya ketinggalan. Ia terus memperhatikan Amir. Setelah Amir pergi dari penjual sajadah, Mas Andi langsung membeli sajadah yang diinginkan oleh Amir. Setelah Amir tidak bisa membeli sajadah, sambil berjalan ia langsung mencari penjual kolek. Tak lama berjalan, Amir menemukan penjual kolek. Ia langsung membeli kolek untuk berbuka puasa. âBang koleknya dua, berapa harganya?â ucap Amir, sambil memegang uangnya. âHarganya satu bungkus 2 ribu, jadi dua bungkus harganya 4 ribu Nak,â ucap penjual kolek, sambil memberikan koleknya kepada Amir. âIya sudah, ini uangnya Bang,â ucap Amir, sambil menerima kolek. Setelah Amir membeli kolek di Pasar untuk berbuka puasa. Ia berjalan menuju ke rumah untuk bertemu orang tuanya. * * * Tak terasa lama berjalan, Amir bertemu orang tuanya yang bernama Pak Salman. Pak Salman sedang takbiran di Jalanan. Amir dan Pak Salman langsung berjalan pulang menuju ke rumah. Ketika Amir dan Pak Salman sedang berjalan. Bertemu Mas Andi yang waktu itu pernah ditolongin oleh Amir, untuk mengambilkan dompetnya yang ketinggalan pada saat hujan yang sangat deras. Mas Andi memberikan sajadah yang diinginkan oleh Amir. Ketika Amir ingin membelinya tapi uangnya kurang. âIni buat kamu, Nak ?â ucap Mas Andi, sambil memegang sajadah dan menyodorkan sajadahnya kepada Amir. âIya, terima kasih Mas,â ucap Amir, sambil tersenyum dan menerima sajadah yang dikasih oleh Mas Andi. âIni buat Bapak ?â ucap Amir, sambil tersenyum. âIya, Nak,â ucap Pak Salman, sambil tersenyum pula. * * * Keesokan harinya terdengar suara takbiran âAllahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar,â suara takbiran dikumandangkan. Amir dan Pak Salman langsung menuju Masjid untuk melaksanakan Sholat Idul Fitri. Setelah sampai di Masjid, Amir dan Pak Salman duduk dan Pak Salman berbagi sajadah dengan anaknya. Amir dan Pak Salman pun melaksanakan Sholat Idul Fitri dengan berjamaâah di Masjid.
ï»żCerpen DOC SANG JUARA cerpen.docx Rahmat Bagus Dwi Kusuma - 5 cerpen made in Shintia Minandar CERPEN âNasib sang penggila bolaâ Puisi-puisi, dan Peralatan Nikah Lainnya LAPORAN PEMUATAN KARYA PUISI, CERPEN, ESAI, RESENSI BUKU, DAN LAIN-LAIN MINGGUAN 11-18 NOVEMBER 2016 Cerpen Sepakbola Esse Est Percipi karya Jorge Luis Borges & Adolfo Bios Casares Pandit Football Indonesia Cerita sahabat etika bisnis CERPEN Ode Sepak Bola yang Tak Terbeli - Tribun Jogja Cerpen-Persahabatan Tiga Remaja alur cerita"dari penjual es menjadi pemain bola"kelas x - Cerpen Sepakbola âKenangan pada Sebuah Pertandinganâ Karya Thomas Sunlie Alexander Pandit Football Indonesia 5 cerpen made in Shintia Minandar Cerita Sepak Bola â V for Veritas, M for Melle CONTOH CERPEN Cerpen Sepak Bola DOC Cerpen; Aku Bukan Manta Santri Irfan Anas - Kumpulan Cerpen oleh Fajar Sany edisi Juni 2016 Cerpen Cerita anak - Gara-gara Sepak Bola - Penulis Cilik DOC SOAL USBN PAKET 2 1-45 Sadewa Wenas Arkananta - Kumpulan Cerita Lucu Cerpen Olahraga Sepak Bola Kliping cerpen Trik Prediksi Sepak Bola yang Jitu⊠by mrinfofit - issuu Cerpen Sepakbola âSepakbola Hari Mingguâ karya Marina Burana Pandit Football Indonesia Apa Alasan yang Membuat Sepak Bola Jadi Olahraga Populer di Dunia? - Semua Halaman - Bobo Memori Indahnya Sepak Bola Masa Kecil ~ Catatan Pencerahan Akrab Bersama Si Kulit Bundar Aktor tokoh yang berperan dalam seni pentas seperti drama, sinetron, film, drama radio PDF CERPEN âMATINYA SEORANG PENARI TELANJANGâ KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA DALAM PERSPEKTIF SLAVOJ ÂIÂEK Cerita pendek cerpen Cerita Anak Bola - Cerpen Sepakbola âMatinya Seorang Pemain Sepakbolaâ Karya Seno Gumira Ajidarma Pandit Football Indonesia Cerpen Sepakbola Sial PDF Style Dalam Program Pertandingan Sepak Bola di Televisi Indonesia Leistar Adiguna - Kumpulan Cerpen oleh Fajar Sany edisi Juni 2016 KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM KUMPULAN CERPEN âMATINYA SEORANG PENARI TELANJANGâ KARANGAN SENO GUMIRA AJIDARMA SUATU KA cerpen tentang sepatu butut - CERPEN] Kisah Lelaki dan Perempuan Itu Cerpen Anak Terlalu Banyak Makan - Semua Halaman - Bobo MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM CERITA PENDEK INDONESIA SERTA RELEVANSINYA DENGAN PENGAJARAN SASTRA Lustantini Septiningsih Badan DOC CERITA PENDEK BESERTA MAJAS Kartika Widyastuti - Cerpen Persahabatan dan Cinta for Android - APK Download Pandit Football Indonesia Analisa, berita dan cerita seputar sepakbola KEARIFAN LOKAL DALAM KUMPULAN CERPEN SISWA KELAS XI SMAN 1 KEPANJEN Cerita pendek cerpen cerpen dan Novel ⊠Bercerita tentang pengalaman pribadi kepada orana lain ⊠tentang kesadaran hukum www . cpnsonl ine . com - [PDF Document] Cerita Bocah Kampung yang akrab dengan Sepak bola - NIRMEKE Kritis, Membangun dan Mencerdaskan Cerpen Bola Phobia cerpen anak âbuah kejujuran Pengertian, Kalimat, Cerita, Contoh, Bahasa Arab Sepak Bola JeJaK LangkaH Cerpen Sepak Bola Cerita Tentang Lingkungan Pengertian, Ciri, Struktur, Tujuan, Fungsi Kisah Bulan Ini 1. Cerpen yang⊠- Dewan Pelajar DBP Facebook Bermain sepak bola di sekolah 100+ Best Latihan BM Tahun 1 images bahasa melayu, tatabahasa, prasekolah CERPEN] Surga di Kolong Ranjang Cerita Bola Sepak Malaysia by Lucius Maximus Kliping cerpen Pengalamanku Menonton Bola â akumassa Cerpen Cinta Pertama for Android - APK Download Cerita Ki Sabdo Jagad Royo Temukan Wu Cornâ Obat Penyembuh Virus Corona Struktur Teks Cerita Sejarah Dan Penjelasannya Bola-Bola Nasib dan Air Mata Bola Shopee Indonesia Cita- Cita Ku - Sepak Bola - Wattpad Football is My Hobby â samuelbudi tinggal menjalankan misinya. Hari yang kunantikan pun tiba, segera aku bersiap menjankan misiku. - JeJaK LangkaH Cerpen Sepak Bola Catatan tentang Cerpen & Resensi SMA - Clear Manfaat Bermain Sepak Bola untuk Anak-anak - Bobo Bola17an Pengalaman Pertama dan Terakhir Menikmati Sepakbola di 17 Agustusan Pandit Football Indonesia NILAI-NILAI KARAKTER DALAM KUMPULAN CERPEN ANAK-ANAK, KECIL-KECIL PUNYA KARYAâVALUES CHARACTER EDUCATION IN CHILDREN SET Cerpen Persahabatan dan Cinta for Android - APK Download Hobi Bermain Sepak Bola Hingga Bermain Futsal bacabaca Cerpen Sepakbola Sial Cerita Bahasa Inggris Tentang Mata Sang Ayah Motivasi Cerpen Tentang Sebuah Perbedaan Cerpen Sepak Bola Kemenanganâ Si Biru di Brasil Halaman all - Cinta Dan Sepak Bola - masa kecil - Wattpad Ilmu Yang Bermanfaat Alifiandi Rafi Muhammad Cerpen Pendidikan Cerpen Remaja Lampiran 1. Sinopsis Judul Buku Sebelas Patriot Penulis Andrea Hirata Penerbit Bentang Pustaka Jumlah Hal 112 Halaman IS Buku âPersib Undercoverâ dan Plagiarisme Penerbit Rak Buku tepi lapang hijau Cerpen Tentang Sebuah Perbedaan DOC CONTOH IDE CERITA STORY BOARD SINOPSIS SKENARIO Angga Ilmu komunikasi umsida - Cerpen Sepakbola Camilo, karya Alejandro Zambra Pandit Football Indonesia Koran Tembok Resensi Cerpen - Pentas cerpen terbaik kompas CERPEN PERSAHABATAN CERPEN Ada Cinta di Lapangan Futsal Cerpen Sepakbola âSepatu Tuhanâ Karya Ugoran Prasad Pandit Football Indonesia DOC 11 TATHIANNET. Student Class - Pemain Sepak Bola Selalu Didampingi Anak-Anak Sebelum Permainan, Apa Alasannya? - Semua Halaman - Bobo Smp9bhsind bahasa kebanggaanku Cerita Seru Pemain Sepak Bola - MADING SDIT ARJ Cerpen Bahasa Indonesia 8 Cerita Lucu Banget Tentang Sepak Bola detikLife Cerpen Sepakbola âSepatuâ Karya Etgar Keret Pandit Football Indonesia CERPEN FUTSAL Cerpen Sepakbola Efek Socrates Pandit Football Indonesia Cerpen tentang sepatu butut Berita Sepak Bola Hari ini Cerpen Anak Sepak Bola
- Usia bukanlah halangan untuk mengasah hobi dan meraih prestasi di bidang apa saja, salah satunya di bidang olahraga, seperti halnya Muhammad Rasya Thalhah Nabil Lubis 13 atau yang akrab disapa Rasya. Murid kelas 1 SMP Sekolah Cikal ini telah sukses meraih puluhan prestasi dalam dan luar negeri yang diperolehnya di olahraga sepak bola sejak berbagi cerita bagaimana awal mula ia menyukai dunia sepak bola, yakni saat ia terpilih menjadi salah satu Player Escort dalam laga persahabatan FC Internazionale Indonesia Tour tahun 2012 di Gelora Bung Karno, Jakarta. Baca juga Murid Kelas 10 Kreasikan Tenun Jadi Fesyen Milenial, Beromzet Ratusan Juta âWaktu itu aku menjadi Player Escort untuk FC Inter Milan. Itu jadi awal momen aku semakin suka dengan sepak bola, aku jadi turut merasakan bagaimana serunya bermain bola, merasakan lingkungan menjadi pemain sepak bola, seperti bisa main di stadion besar, banyak yang menyaksikan. Dari sanalah, aku semakin ingin bermain bola,â tutur Rasya dalam keterangan tertulis yang diterima Kamis 27/5/2021. Setelah terinspirasi dari momen menjadi Player Escort FC Inter Milan, Rasya pun terus mengembangkan kompetensinya di bidang sepak bola hingga mewakili Indonesia pada kegiatan Liga Madrid, Tour The Spain 2019 dengan meraih juara 3 sebagai kapten bergabung dalam akademi sepak bola dan tetap bersekolah, Rasya terus mengukir prestasi sepak bola di berbagai kompetisi dalam dan luar negeri. Beberapa prestasi terbaiknya di antaranya adalah Splash youth soccer 2018, Tournament IJSL 2018, Junior Leagues Football, ACS, 4rd place, Tournament Sepakbola GMSV CUP IX, 3rd place, JSSL Singapore 2017, Java Soccer Academy, AIA scouting talent to Phuket Thailand 2019, dan capaian Liga madrid, Tropia Cup, 3rd place, Tour The Spain 2019 sebagai kapten tim, dan puluhan prestasi lainnya. Baca juga Uang Kripto Kian Populer, Ini Penjelasan Pakar Ekonomi Syariah IPB âAku tergabung di dua sekolah, akademi sepak bola ASIOP dan juga Sekolah Cikal, latihanku 3 kali seminggu. Aku senang sekali Sekolah Cikal memberikanku izin dan dukungan untuk tetap latihan sepak bola, dan tentunya aku bahagia sekali bisa memperoleh banyak piala, medali, dan berprestasi di luar negeri serta membawa nama baik Indonesia di luar. Aku dapat banyak pengalaman,â tutur Rasya. Di momen pandemi ini, Rasya pun tetap berlatih dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, seraya tetap belajar secara daring dengan pendampingan orang tuanya untuk mempersiapkan banyak peluang di depan. âAku memiliki impian menjadi pesepakbola Indonesia yang bermain di laga Internasional saat usia 15-16 tahun. Untuk meraih impian itu tentunya harus terus berlatih, dan kerja keras raih mimpi. Walau kalah dan susah dalam prosesnya, tapi di sanalah aku bisa belajar. Dari sana, bisa terus berlatih sama-sama. Prinsipku, untuk meraih cita-cita harus hadapi susahnya dahulu baru mudahnya, â kata Rasya dengan penuh semangat saat wawancara.
Cerita Pendek Karya Thomas Sunlie Alexander Lapangan yang bukan adil, kata Aswin. Bek kanan yang tangguh, tapi mudah terpancing emosi. Dia enggak menyungguhkan, lain lagi menidakkan. Pemain lawan juga sering mengikat jikalau bertanding di alun-alun sepak bola kampungnya itu. Kesebelasan yang berkat giliran menempati sisi lapangan yang landai mesti berjuang bertambah gigih. Bola untuk bergulir lebih liar dan lawan menyerbu seperti air bah. Sekejap-sekejap bola datang, Aswadi kiper timnya, terpontang-panting mengamankan papan. Sebaliknya, betapa sulitnya menggiring si kulit bundar ke papan sebelah. Usianya kala itu baru belasan periode. Mereka patungan menyablon kaus. Biru cahaya sebagai halnya kostum Les Bleus, tim nasional Prancis. Engkau kebagian nomor bekas kaki sapta. Gelandang kiri. Sebetulnya engkau lebih suka bermain sebagai penyerang dan selalu yakin ia anak bangsawan haus gol. Serangan-serangannya tajam, menusuk sinkron ke dalaman benteng imbangan. Namun, Bang Amran berkeras ia harus main di sayap. âTendanganmu kurang akurat, tapi umpan-umpanmu bagus!â kata mbuk iparnya yang menjadi pelatih kesebelasan kampungnya itu. Bukan ada gunanya berbantah. Tahi lalat, ia melakukan tugas-tugasnya dengan baik. Bola tumpah-ruah berpangkal kakinya. Umpan demi umpan dengan gemilang disorongkannya. Ferdiansyah dan Fuad selalu subur memanfaatkan umpan-umpannya dengan memadai baik. Berkali-kali mereka menjuarai turnamen 17 Agustusan dan berhasil merebut Camat Cup dua tahun berentetan. Bahkan sekali menjadi runner-up Piala Tumenggung. Cuma, justru di kejuaraan memperebutkan piala Majikan Desa mereka seorang, di kandang sendiri, kesebelasannya mesti tersingkir di putaran peminggiran! Ya, tidak mungkin sira menaksirkan kejuaraan itu biar sudah lewat bertahun-tahun. Berdesakan, nyaris tergencet, di antara beribu-ribu calon penonton yang berkoar-koar murka, gambaran masa sangat itu merambat kerumahtanggaan kepalanya, seperti tayangan ulang di layar televisi. Digenggamnya erat-hampir tangan Riko, anaknya yang baru 10 tahun, agar tidak ikut terseret revolusi massa nan lebih kehilangan kesabaran. Bukan ada lagi antrean. Terjadi tolak-menunda, saling sikut. âHolid turuun! Holid turuuunnâŠ!â suara kemarahan itu membahana di langit siang yang elusif. Beliau mencoba mengapalkan Riko menepi. Namun itu pun bukan keadaan mudah. Oh, betapa wajah-wajah lejar yang terpandang beringas di sekelilingnya kini serta-merta mengenangkannya pada hamba allah-orang kampungnya sendiri, nan sekonyongkonyong saja makara berangsangan tatkala berdiri di pinggir lapangan bak suporter magrib itu. Setakat sekarang, ia camar nanang hari itu terlampau awal mereka datang ke tanah lapang. Para penonton juga bertandang terlalu dini. Kompetisi akan dilangsungkan pukul empat sore, tapi jam dua warga kampungnya yang menjadi suporter telah tumpah ruah di pinggir pelan. Begitu bisingnya. Para pemuda berteriak-teriak dan berolok-olok ribut. Kaum ibu dan momongan-anak tidak kalah gaduhnya. Tak teradat tiket, tapi bandar spekulasi berkeliaran, kupon-kupon putih diam-diam diedarkan dari tangan ke tangan. Ahli bakso, penjual polong goreng, ahli es, gerobak nasi goreng, dan penjaja mainan anak-anak timbrung menyemarakkan suasana di luar lapangan. âKami sudah kesuntukan dana!â teriak Sampul Burdin, ketua panitia penyelenggara, seperti kebakaran janggut momen warga memprotes minimnya fasilitas di lapangan. Mikrofon soak dengan suara cempleng, papan skor yang secukupnya, dan lapangan jelas tak dibenahi dengan semestinya. Penduduk namun bisa bersungut-sungut. Sungguh suasana menjelang pertandingan yang panas itu seolah masih bisa anda rasakan. Telinga mereka sampai terasa bising makanya suara teriakan. Maklum, supaya merupakan laga pertama kesebelasannya dalam turnamen, antiwirawan nan akan dihadapi tahun itu adalah kampung tetangga yang menjadi oponen turun-temurun selama bertahun-tahun. Andeng-andeng, lain cak semau alasan menyalahkan pelan jelek atas kekalahan. Kamu tahu itu, semua teman-temannya tahu. Malah bermain di kandang seorang, di hadapan orang-orang kampung nan mulai-tiba menganggap sepak bola sebagai fragmen terbit pertaruhan harga diri mereka. Di lapangan buruk itu, tim yang makin dulu menempati papan berumput lebat tentu tak menyia-nyiakan kesempatan mencetak skor sebanyak bisa jadi. Dan biasanya memang hampir selalu keluar sebagai kampiun. Maka ketika wasit membanting koin Rp100, ia kembali berdoa dengan sungguh-betapa agar Pudin bukan salah memintal gambar gunungan wayang. Puji-pujian itu terkabul. Mereka bersorak kegirangan saat melihat sebelah koin nan mendelongop di jejak kaki tangan wasit, seakan-akan sebuah gol hijau saja tercipta. Wajar hanya sekiranya suara cemooh dari suporter lawan lagi terdengar seperti itu Aswadi remang di durja gawang pilihan. Suasana menajam karena para pemuda kampung mereka membalas cemooh itu dengan garang. Terpandang aktual rasa panik di paras orang-orang yang menjadi polisi. Justru lapangan itu hanya dipagari tiga utas rayon lombong. Tapi kedudukan konsisten saja berubah jadi 2-3. Jeritan pendukung teman bergemuruh keras. Ia terhenyak. Panasnya perlombaan itu menciptakan menjadikan badan mereka seperti meleleh, tak juga makmur disejukkan oleh gerimis nan mulai menetes satu-satu lantas menggembung. Sebatas memasuki menit ke 74, satu gol sekali lagi menjebol gawang Aswadi. Kali ini dari noktah penalti! Mewujudkan kedudukan kaprikornus imbang 3-3. Kebahagiaan suporter bandingan meletus. Menyusul saling ejek dan lempar-lemparan nan tidak terhindarkan. Vas minuman, racikan papan, dan batu mulai menyimpang. Dahulu, bencana itu datang! Dia seram di sana, sira pulang ingatan, di pojok kiri gawangnya koteng. Semua pemain turun membantu benteng. Malah Ferdi tak pernah pun mendaki melalui garis tengah tanah lapang sejak gol penalti lawan tercipta. Ooh, bagaimana mungkin bisa sira lupakan serbuan yang cak bertengger begitu bertubi-tubi itu, mewujudkan mereka nyaris kocar-kacir. Ya, seolah-olah baru kemarin peristiwa itu berlangsung. Jelas sekali internal ingatannya bola itu datang bermula depan, menggelinding lurus ke tengah gawang. Aswadi tersungkur di luar boks penalti setelah berjumpalitan menghambat dua tembakan berturutan Salim. Aswin berusaha menyapu bola namun luput. Sahaja dirinya, satu-satunya individu nan bisa menghentikan laju bola itu, menyelamatkan gawang mereka bermula kebobolan. Hanya entah sudah takdir, atau amung-mata kesialan. Ah, malapetaka itu sama dengan diputar ulang kerumahtanggaan benaknya Kakinya terpeleset makanya licinnya mulut papan. Beliau kekurangan keseimbangan tepat di detik ujung sepatu kanannya menyentuh bola! Demikianlah. Anti dengan kehendaknya menendang bola jauh-jauh ke luar lapangan, sang selerang bulat apalagi terpelanting keras ke sudut kanan gawang. Tanpa ampun serempak mencarik jaring! Keributan berasal di luar tanah lapang. Sorak-sorai suporter imbangan seketika teredam oleh teriakan-teriakan marah. Sebagian pirsawan bercerai berlampar. Polisi dan polisi kadang-kadang tak berdaya ketika dengan beringas para pemuda kampungnya merangsek ke sebelah suporter lawan. Sebagian menyerbu ikut ke dalam alun-alun. Belum juga sempat anda beranjak kambuh, ia merasa bagian belakang kepalanya dihantam benda keras. Bagaimana mana tahu ia melengahkan pertandingan itu? Kepalanya nan mendapatkan pukulan batang tiang harus menerima lima jahitan dan diperban lebih dari seminggu. Tak koneksi diketahui siapa pemukulnya, bahkan lilin batik harinya rumahnya sempat dilempari orang tak dikenal. Itulah bontot kalinya dia bermain bola. Karena dua pekan berselang, hanya tiga masa setelah ia menyepakati ijazah kelulusan SMA-nya, ayahnya memanggilnya selepas sore. âPaman Hanif menanyakanmu,â kata ayahnya ketika itu, langsung menatapnya gagap. âTerserah salam pecah bibimu,â ibunya menambahkan. Amoi itu kecam pengikat di kepalanya dengan trenyuh. Beliau siuman, bagaimana sira hanya bisa tertunduk di sisi meja ruang paruh. âKau mau kuliah?â pertanyaan si ayah kemudian. Kamu saja menganggut kerdil. Sejak itu, kakinya tidak ikatan lagi sampai ke bola. Bukan pernah sekalipun kamu hinggap ke lapangan maupun stadion. Ai, jikalau lain karena Riko merengek terus-menerus sehingga membuat istrinya sewot, takkan pernah ia menginjakkan kaki di stadion ini, pikirnya getir. Meskipun ia senggang, anak semata wayangnya sangatlah menyukai sepak bola. Suasana di depan stadion besar itu semakin tegang, semakin panas. Langit siang seakan ikut memerah. * Yogyakarta, 2015 *** Tentang Pengarang Thomas Sunlie Alexander lahir pada 7 Juni 1977 di Belinyu, Pulau Bangka. Sira menulis cerpen, syair, esai, suara miring sastra, ulasan seni rupa, dan gubahan sepakbola di berbagai kendaraan yang terbit di Indonesia, serta sama sekali mengerjakan parafrase. Pokok puisinya nan berjudul Sisik Ular babi Tataran diterbitkan secara terbatas maka dari itu Halaman Indonesia 2014. Daya cerpennya nan mutakadim berbunga merupakan Malam Buta Yin Gama Ki alat, 2009 dan Candik Taruna Dewa Dapur Ladang Pustaka & Sungai buatan Tua, 2012. Tentatif itu, novel karya Mo Yan, The Garlic Ballads Balada Bawang Putih yang diterjemahkannya akan segera diterbitkan. Cerpen âKenangan Pada Sebuah Perlombaanâ ini sendiri adalah cerpen yang sekali lagi mengingatkan kita, bahwa di balik sisi indah sepakbola, ada beberapa hal-hal getir dan ingatan nan menyesakkan nan selalu menolak bagi dilupakan. Sebagaimana halnya cerita Moacir Barbosa, sepakbola kadang boleh menjadi kutukan nan serupa itu bengis bagi beberapa pihak, menorehkan tarum hitam nan akan sulit untuk dilupakan, apalagi oleh waktu sekalipun. Cerpen ini pertama kali diterbitkan maka dari itu surat kabar Media Indonesia plong 5 Juli 2015. Sendang lukisan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dalam industri sepak bola dunia yang terus berkembang, tantangan yang menghadang untuk menjadi kekuatan dominan bukanlah hal yang mudah. Tapi, apakah Liga Saudi memiliki potensi untuk menjadi magnet baru dalam dunia sepak bola saat ini?Dalam pembahasan kali ini, kita akan menjelajahi keunikan Liga Saudi yang membedakannya dari liga-liga lain di Eropa maupun Amerika, dan apakah kompetisi ini berpotensi menjadi salah satu yang terbaik di itu, kita juga akan melihat apakah strategi ini menghadirkan pemain yang tidak lagi pada puncak performa mereka dapat sejalan dengan peningkatan kualitas liga. Namun, perlu juga dipertimbangkan aspek lain yang harus diperhatikan oleh Liga Saudi agar dapat bersaing dengan liga-liga lainnya, seperti kualitas wasit dan peran pelatih. Liga Saudi sedang memasuki babak baru dalam perjalanannya menuju puncak sepak bola dunia. Pertanyaannya adalah, apakah mereka dapat menjadi magnet baru dalam industri ini? Seiring dengan masuknya pemodal yang kuat dan peningkatan investasi dalam infrastruktur dan pengembangan talenta sepak bola, Liga Saudi memiliki potensi besar untuk mengubah lanskap sepak bola global. Dengan memberikan tawaran menarik kepada pemain-pemain bintang dunia untuk bermain di Liga Saudi, kompetisi ini mampu menarik minat para pemain dengan janji gaji yang menggiurkan dan lingkungan kompetitif yang ini memberikan peluang bagi Liga Saudi untuk menarik pemain-pemain top yang mungkin tidak terlalu berminat untuk bermain di liga-liga Eropa atau adanya potensi untuk menjadi salah satu kompetisi sepak bola terbaik di dunia bukan hanya tergantung pada kehadiran pemain bintang. Strategi Liga Saudi untuk mendatangkan pemain yang sudah tidak berada pada puncak performa mereka mungkin dapat dilihat dari sudut pandang yang pemain tersebut tidak lagi memiliki kecepatan dan kebugaran fisik yang sama seperti dulu, pengalaman dan kebijaksanaan yang mereka miliki dapat memberikan kontribusi penting bagi tim. Begitu juga, pemain-pemain yang lebih tua juga dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi para pemain muda yang sedang berkembang di Liga Saudi. Oleh karena itu, peningkatan kualitas liga tidak hanya tergantung pada pemain individu, tetapi juga pada kemampuan tim untuk menggabungkan kekuatan individu tersebut dalam taktik dan strategi yang rangka mencapai ambisi mereka untuk menjadi salah satu kompetisi sepak bola terbaik di dunia, Liga Saudi perlu memperhatikan banyak aspek. Tidak hanya pemain bintang, tetapi juga infrastruktur, pengembangan talenta, kualitas wasit, dan peran pelatih. Dalam strategi yang tepat, investasi yang cerdas, dan komitmen yang kuat, Liga Saudi dapat membangun fondasi yang solid untuk mencapai ambisi mereka. Dapatkah Liga Saudi melambungkan reputasi industri sepak bola dunia pada level baru? Hanya waktu yang akan memberikan jawabannya. Namun, dengan dorongan yang kuat dan komitmen yang tak tergoyahkan, Liga Saudi telah membuka jalan menuju puncak sepak bola dunia yang baru dan menarik. 1 2 3 Lihat Bola Selengkapnya
cerpen pengalaman bermain sepak bola