A SIFAT–SIFAT WAJIB ALLAH 1. Wujud Wujud artinya “ada” , Dalilnya firman Allah dalam Al-Qur’an ( Qs As-Sajadah : 4) Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, Kemudian dia bersemayam di atas 'Arsy[1188]. tidak ada bagi kamu selain dari padanya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi buktibahwa Allah bersifat “Kalam” dengan adanya…14. lafaz diatas adalah dalil naqil yang - Brainly.co.id; 20 Sifat Mustahil Allah SWT, Lawan dari Sifat Wajib Allah Lengkap Arti dan Penjelasan Dalil Al-Quran - Bangkapos.com. Nama ilmu ini yaitu ilmu Tauhid, ilmu Kalam, ilmu Sifat, ilmu Ussuluddin, ilmu Aqidul Iman - PDF Download SifatSifat Mustahil bagi Allah. Sifat Mustahil Bagi Allah artinya Sifat Yang Tidak Mungkin ada pada Allah Swt. Sifat Mustahil Allah merupakan Lawan Kata/Kebalikan dari Sifat Wajib Allah Berikut dibawah ini adalah 20 sifat-sifat mustahil bagi Allah SWT: ‘Adam – ﻋﺪﻡ. artinya tiada (bisa mati) Huduts – ﺣﺪﻭﺙ. Allahbersifat ir-adat artinya mempunyai kehendak dan dapat melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya. Sifat mustahilnya adalah karahah, yang berarti terpaksa. Mustahil bagi Allah merasa terpaksa dalam melaksanakan semua kehendak-Nya. Allah Maha Berkehendak, Dia pasti berbuat atas kehendak sendiri tanpa ada kekuatan lain yang mampu memaksa-Nya. Sifat Ke-Empat Yang Wajib Bagi Allah Swt adalah Mukhalafatuhu Lilhawadits adapun sifat Mustahil Allah Bersifat Mumaatsalatuhu Lilhawadits Dan lagi Kalam Allah Ta’ala tidaklah dengan bersuara dan tidak berhuruf yang muncul daripada suara. Tiada diam yang muncul tiba-tiba pada-Nya, dan Af’al atau perbuatan Allah Ta cara mengamalkan surat yusuf ayat 4 jarak jauh. Kaligrafi Allah. Foto PixabaySifat mustahil bagi Allah SWT adalah sifat-sifat yang secara akal tidak mungkin dimiliki oleh-Nya. Sebagaimana kita tahu, Allah SWT memiliki sifat wajib karena Dia merupakan zat yang Maha Sempurna. Adapun sifat wajib bagi Allah di antaranya adalah wujud ada, qidam terdahulu, dan baqa kekal. Sebagai penguasa alam semesta, mustahil bagi Allah untuk mempunyai sifat-sifat yang mengingkari keagungannya ini merupakan 20 sifat mustahil bagi Allah yang perlu diketahui umat Islam 20 Sifat Mustahil Bagi Allah SWTAdam artinya tiada. Ini merupakan kebalikan sifat wujud. Mengapa Allah mustahil memiliki sifat adam? Langit, bumi, dan seluruh semesta ini merupakan bukti keberadaan Allah SWT. Hal ini tertulis dalam Alquran Surat Al-Araf yang berbunyi “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy . Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.” 54. Huduts artinya permulaan atau ada yang mendahului. Ini adalah kebalikan dari sifat qidam yang artinya awal atau mendahului. Allah berfirman “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” 3. Fana artinya binasa, tidak kekal, dan memiliki kesudahan. Fana adalah kebalikan sifat baqa' yang berarti kekal. Segala sesuatu di bumi ini akan musnah, kecuali Allah Azza wa Jalla. 4. Mumatsalatu lil hawaditsiMumatsalatu lil hawaditsi artinya menyerupai makhluk ciptaan-Nya, kebalikan dari Mukholafatul Lilhawaditsi. Allah SWT adalah Zat Yang Maha Sempurna dan tidak ada satupun makhluk di dunia ini yang mampu lighairihi berarti memerlukan yang lain. Sebagai Zat yang Maha Agung, mustahil bagi Allah SWT untuk meminta pertolongan dari makhluk ciptaannya sendiri. Ta’adud artinya berjumlah lebih dari satu, kebalikan dari wahdaniyah. Bukti keesaan Allah ini tercantum dalam surat Al-Ikhlas yang berbunyi “Katakanlah Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”Ilustrasi kuasa Allah. Foto PixabayAjzun artinya lemah dan tidak berkuasa. Allah tidak mungkin bersifat lemah karena Ia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Karahah artinya terpaksa, tidak atas kehendak sendiri, atau tidak berkemauan. Segala sesuatu terjadi sesuai kehendak-Nya dan tidak ada satu pun yang mampu mencegahnya. Jahlun artinya tidak mengetahui atau bodoh. Ini kebalikan dari 'ilmun yang artinya mengetahui. Allah SWT mengetahui atas segala sesuatu baik yang tampak maupun yang tidak artinya mati, padahal Allah SWT bersifat kekal. “Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup kekal Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya.” QS. Al-Furqon 58. Shamamun artinya tuli atau tidak mendengar. Shamamun adalah sifat mustahil bagi Allah karena Allah Maha mendengar apa yang diucapkan hambanya baik yang dikatakan secara terang-terangan maupun yang artinya buta atau tidak melihat. Mustahil Allah bersifat ama karena tidak ada satu hal pun yang luput dari firman Allah. Foto PixabayBakamun artinya bisu atau tidak berbicara. Kebalikan dari Qadam yang memiliki arti berfirman. Arti kaunuhu Ajizan adalah keadaan yang lemah dan tidak berkuasa. Sifat mustahil bagi Allah ini adalah kebalikan dari sifat wajib Qadiran yang artinya berkuasa. Kaunuhu Karihan artinya keadaan yang terpaksa dan tidak atas kehendak sendiri. Sifat ini kebalikan dari Muridan yang artinya surat Hud ayat 107, Allah berfirman “Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki yang lain. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” 107. Kaunuhu jahilan artinya zat yang sangat bodoh. Kebalikan dari Aliman yang artinya mayyitan adalah Zat yang mati. Mustahil bagi Allah untuk mati karena Ia tidak pernah tidur, bersifat kekal, dan tidak akan Ashamma artinya keadaannya yang tuli dan tidak mendengar. Padahal pendengaran Allah tak terbatas dan meliputi segala sesuatu. Kaunuhu 'Ama artinya keadaaannya yang buta dan tidak melihat. Ini adalah kebalikan dari sifat Bashiran yang artinya melihat. Mustahil Allah bersifat kaunuhu ama karena Dia Maha Sempurna dengan seluruh keagungan-Nya. Artinya keadaannya yang bisu dan tidak berbicara. Allah tidak bisu karena Ia berfirman. Firman-Nya tertuang dalam kitab-kitab suci yang diturunkan lewat para nabi. Itulah 20 sifat mustahil bagi Allah SWT dan artinya yang wajib diketahui umat muslim. Semoga dengan mengetahui sifat-sifat tersebut, kita semakin meningkatkan keimanan kepada-Nya. Berbagai sifat yang tidak mungkin dimiliki Allah SWT ilustrasi al-quran Productions Allah SWT merupakan Tuhan semesta alam yang Maha Sempurna dan Maha Esa. Dalam kebesaran-Nya, Allah SWT mempunyai tiga jenis sifat, yakni sifat wajib, sifat jaiz, dan sifat orang beriman, kita perlu mengetahui sifat mustahil bagi Allah SWT karena sifat mustahil ini tidak mungkin dimiliki oleh Allah SWT. Mengimani hal ini tentunya masuk ke dalam rukun imam yang pertama, yakni iman kepada Allah SWTJika kamu masih belum mengetahui sifat-sifat yang mustahil bagi Allah SWT, IDN Times menyediakan penjelasan lengkapnya berikut ini. Yuk, ketahui lebih banyak!1. Adamilustrasi Al-Qur'an IDN Times/RochmanudinAdam memiliki arti 'tidak ada'. Allah SWT memiliki sifat mustahil adam karena Allah tidak mungkin tidak ada karena seluruh semesta alam dan isinya merupakan ciptaan Allah SWT. Hal ini tercantum dalam surat An-Nahl ayat 3, yakni "Dia menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran. Mahatinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan." QS. An-Nahl 3 Selain itu, hal ini juga ada di dalam surat Al A’raf ayat 54 yang berbunyi "Sungguh, Tuhanmu adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. Dia ciptakan matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam." QS. Al A’raf 54 2. HudusSifat mustahil bagi Allah yang kedua adalah hudus atau 'baru'. Hal ini memiliki arti bahwa Allah sudah ada sebelum seluruh makhluk hidup dan ciptaan-Nya ada di alam semesta. Hal ini dikarenakan karena Allah bersifat qidam atau Al-Quran yang menerangkan bahwa Allah SWT bersifat qidam atau sudah ada sebelum seluruh makhluk hidup ada di alam semesta adalah QS. Al-Hadid ayat 3, yakni sebagai berikut. "Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." QS. Al-Hadid 3 3. FanaFana memiliki arti 'binasa, rusak, atau tidak kekal'. Allah SWT mustahil memiliki sifat fana karena Allah bersifat abadi dan kekal. Hal ini tercantum dalam Surat Ar-Rahman ayat 27, yakni "Tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal." QS. Ar-Rahman 27 4. Mumassalatu lil HawadisAllah SWT sangat mustahil untuk memiliki sifat mumassalatu lil hawadis. Sifat ini memiliki arti 'serupa dengan makhluk-Nya'. Allah SWT merupakan dzat Maha Esa dan Maha Sempurna yang berbeda dengan manusia. Hal ini tercantum dalam surat Al Ikhlas ayat 4, yakni "Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia." QS. Al-Ikhlas 4 Baca Juga Perbedaan Salat Gaib dan Salat Jenazah 5. Muhtajun Ligarihiilustrasi Al-Qur'an BurhanMuhtajun ligairihi merupakan sifat mustahil bagi Allah SWT yang memiliki arti 'berdiri dengan yang lain'. Allah tidak membutuhkan bantuan dan berdiri sendiri karena memiliki sifat qiyamuhu binafsihi, yang berarti Allah Maha Sempurna dan Maha Berdiri ini tercantum dalam surat Al-Ankabut ayat 6, yakni"Dan barang siapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Mahakaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam." QS. Al-Ankabut 66. Ta'addudTa'addud memiliki arti 'berbilang'. Allah tidak memiliki sifat ta'addud karena Allah Maha Esa atau tunggal. Hal ini tercantum dalam keseluruhan surat Al-Ikhlas, yakni sebagai berikut. Katakanlah Muhammad, "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia." Al-Ikhlas ayat 1-4 7. AjzunAllah yang Maha Esa memiliki sifat mustahil ajzun atau 'lemah'. Sifat mustahil ini tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat 20, yakni sebagai berikut. "Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." QS. Al-Baqarah 20 8. KarahahKarahah memiliki arti 'terpaksa'. Sifat ini mustahil dimiliki Allah karena Allah SWT bersifat iradat atau 'berkehendak'. Bila dijabarkan, ini memiliki arti tidak terpaksa dalam melaksanakan kehendak, Allah berbuat apa yang Dia kehendaki. "Maha Kuasa berbuat apa yang Dia kehendaki." QS. Al-Buruj 16 9. Jahlunilustrasi Al-Qur'an jahlun atau 'bodoh' sangat mustahil dimiliki bagi Allah SWT karena Allah Maha Mengetahui keseluruhan yang ada di dunia dan seluruh alam semesta. Hal ini tercantum dalam surat Al-Hujurat ayat 18, yakni "Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." QS. Al-Hujurat 18 10. MautunAllah bersifat abadi atau kekal. Maka dari itu, sifat mustahil berikutnya adalah mautun atau 'mati'. Berikut ini ayat Al-Quran yang menjelaskan bahwa Allah hidup dan tidak mati. "Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya." QS. Al-Furqan 58 11. SummunAllah memiliki sifat Maha Mendengar dan sangat mustahil untuk memiliki sifat summun atau 'tuli'. Hal ini dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 127 "......Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui." QS. Al-Baqarah 127 Baca Juga Takbiratul Ihram Bacaan, Doa Iftitah, dan Keutamaannya 12. UmyunIlustrasi Al-Quran dan Tasbih mustahil berikutnya adalah umyun atau 'buta'. Allah tidak buta dan Maha Melihat. Segala sesuatu yang ada di alam semesta tak ada yang luput dari penglihatan-Nya. Allah berfirman "Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." QS. Al-Hujurat 18 13. BukmunSelanjutnya, Allah mustahil memiliki sifat bukmun atau 'bisu'. Seluruh wahyu dan firman Allah SWT berikan langsung kepada Nabi dan Rasul-Nya. "....Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung." QS. An-Nisa 164 14. AjzanAllah Maha Berkuasa dan tidak mungkin memiliki sifat ajzan atau 'lemah'. Allah tidak memerlukan bantuan dari siapa pun karena memiliki sifat Maha Esa. Sifat ini tercantum dalam Surat Al Baqarah ayat 20 berbunyi “Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” QS. Al Baqarah 20 15. KarihanIlustrasi Al-Quran IDN Times/RochmanudinAllah SWT memilki sifat mustahil karihan atau 'maha terpaksa'. Hal ini merupakan sifat yang mustahil karena Allah SWT bersifat Maha Berkehendak. Semua terjadi atas kehendak Allah SWT. Sifat ini dituliskan dalam Surat Hud ayat 107 berbunyi “Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki yang lain. Sungguh, Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” QS. Hud 107 16. JahilunSelanjutnya, Allah sangat mustahil memiliki sifat jahilun atau 'bodoh'. Semua ilmu dan pelajaran yang kita dapatkan bersumber pada Allah SWT. Sifat ini tercantum dalam Surat An Nisa ayat 176, yakni Mereka meminta fatwa kepadamu tentang kalalah. Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah yaitu, jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya saudara perempuannya itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi seluruh harta saudara perempuan, jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka ahli waris itu terdiri dari saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan hukum ini kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” QS. An Nisa 176 17. MayyitunMayyitun atau 'mati' merupakan sifat mustahil bagi Allah SWT. Hal ini tentunya sangat bertolak belakang dengan sifat Allah SWT yang sesungguhnya yakni kekal, abadi, tidak ada awal atau akhir. Hal ini tercantum dalam Surat Al-Furqan ayat 58, yakni “Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya,” QS. Al Furqan 58 18. Asammaquran Maha Mendengar tentang apa yang terjadi di alam semesta. Karena itu, Allah tidak memiliki sifat assama atau 'tuli'. Allah dapat mendengar yang tidak kita dengar dan mustahil untuk bersifat tuli. Hal ini tercantum dalam surat Al Baqarah ayat 256, yakni “Tidak ada paksaan dalam menganut agama Islam, sesungguhnya telah jelas perbedaan antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang teguh pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” QS. Al Baqarah 256 19. A'maAllah memiliki sifat Maha Melihat semua ciptaan-Nya tanpa terkecuali, termasuk apa yang ada di dalam hati. Mustahil bagi Allah untuk memiliki sifat a'ma atau 'buta'. Hal ini tercantum dalam surat Al-Hujurat ayat 18, yakni “Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” QS. Al-Hujurat 18 20. AbkamaTerakhir, Allah mustahil untuk memiliki sifat abkama atau 'bisu'. Allah memiliki sifat Maha Berfirman atau mutakalliman. Sifat ini tercantum dalam Surat An Nisa ayat 164, yakni “Dan ada beberapa rasul yang telah Kami kisahkan mereka kepadamu sebelumnya dan ada beberapa rasul la-in yang tidak Kami kisahkan mereka kepadamu. Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung.” QS. An Nisa 164 Itu dia sifat-sifat mustahil bagi Allah SWT yang wajib diketahui umat muslim. Ketahuilah bahwa Allah Maha Esa dan Maha Besar. Semoga bermanfaat! Baca Juga Bacaan Iqomah untuk Menyerukan Salat Berita Terkini Lainnya Pada materi ini akan dibahas mengenai sifat-sifat Allah dari sifat-sifat mustahil yang tidak dimiliki Allah, sifat jaiz, hingga sifat-sifat wajib Allah. Sebelum masuk pada pembahasan itu, perlu kita ketahui terlebih dahulu mengenai Allah, apa arti kata Allah. Menurut Toshihiko Izutsu yang dikutip oleh Sangkot Sirait dalam bukunya yang berjudul “Tauhid dan Pembelajarannya”, arti kata Allah adalah kata fokus tertinggi dalam sistem al-Qur’an, yang nilai penting dan kedudukannya tidak ada yang melebihinya. Siapakah Allah? Allah adalah asma Tuhan yang berhak disembah. Selain Allah, tidak ada Tuhan yang patut disembah. Demikianlah penegasan ajaran Islam sebagaimana yang wajib dilafalkan oleh setiap muslim, yang dikenal dalam dua kalimah syahadah, “Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah; saya bersaksi pula bahwa Muhammad adalah Rasul Allah.” Secara global Allah itu bersifat dengan segala macam sifat-sifat kesempurnaan. Karena itulah yang sesuai dengan ke Tuhanan-Nya. Mustahil ia mempunyai sifat-sifat kekurangan. Yang mempunyai sifat kekurangan bukanlah Tuhan. Pengertian Sifat-Sifat Allah Sifat-sifat Allah adalah sifat sempurna yang yang tidak terhingga bagi Allah. Sifat-sifat Allah wajib bagi setiap muslim mempercayai bahwa terdapat beberapa sifat kesempurnaan yang tidak terhingga bagi Allah. Maka, wajib juga dipercayai akan sifat Allah yang dua puluh dan perlu diketahui juga sifat yang mustahil bagi Allah. Sifat yang mustahil bagi Allah merupakan lawan kepada sifat wajib. Sifat wajib Allah terbagi menjadi empat bagian yaitu Nafsiah Sifat Nafsiyah, yaitu sifat yang berhubungan dengan Dzat Allah. Sifat nafsiyah ini hanya ada satu, yaitu Wujud ada. Salbiah Sifat Salbiyah yaitu sifat yang meniadakan adanya sifat sebaliknya, yakni sifat-sifat yang tidak sesuai, tidak layak dengan kesempurnaan Dzat-Nya. Sifat salbiyah ini ada lima, yaitu Qidam dahulu Baqa’kekal Mukhalafatul lil-hawadis berbeda dengan yang baru Qiyamuhu bi nafsihi berdiri sendiri Wahdaniyah keesaan Ma’ani Sifat Ma’ani yaitu sifat-sifat abstrak yang wajib ada pada Allah. Yang termasuk sifat ma’ani ada tujuh, yaitu Qudrah berkuasa Iradat berkehendak llmu mengetahui Hayat hidup Sama’ mendengar Basar melihat Kalam berbicara Ma’nawiah Sifat Ma’nawiyah adalah kelaziman dari sifat Ma’ani. Sifat Ma’nawiyah tidak dapat berdiri sendiri, sebab setiap ada sifat ma’ani tentu ada sifat Ma’nawiyah. Jumlah sifat ma’nawiyah sama dengan jumlah sifat ma’ani, yaitu Qadiran Maha berkuasa Muridan Maha berkehendak Aliman Maha mengetahui Hayyan Maha hidup Sami’an Maha mendengar Basiran Maha melihat Mutakalliman Maha berbicara Sifat wajib Allah adalah sifat yang pasti ada pada Allah. Berikut dibawah ini adalah sifat-sifat allah yang wajib Wujud Ada Adanya Allah itu bukan karena ada yang mengadakan atau menciptakan, tetapi Allah itu ada dengan zat-Nya sendiri. Dalil Aqli sifat Wujud Adanya semesta alam yang kita lihat sudah cukup dijadikan sebagai alasan adanya Allah, sebab tidak masuk akal seandainya ada sesuatu yang dibuat tanpa ada yang membuatnya. Dalil Naqli sifat Wujud “Allahlah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam waktu enam hari”. QS. AS sajdah [32]4 Qidam Terdahulu Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah swt sebagai Pencipta lebih dulu ada daripada semesta alam dan isinya yang Ia ciptakan. Dalil aqli sifat Qidam Seandainya Allah tidak qodim, mesti Allah hadits, sebab tidak ada penengah antara qodim dan hadits. Apabila Allah hadits maka mesti membutuhkan muhdits yang membuat mislanya A, dan muhdits A mesti membutuhkan kepada Muhdits yang lain, misalnya B. Kemudian muhdits B mesti membutuhkan muhdits yang lain juga, misalnya C. Begitulah seterusnya. Apabila tiada ujungnya, maka dikatakan tasalsul peristiwa berantau, dan apabila yang ujung membutuhkan kepada Allah maka dikatan daur peristiwa berputar. Masing-masing dari tasalsul dan daur adalah mustahil menurut akal. Maka setiap yang mengakibatkan tasalsul dan daur, yaitu hudutsnya Allah adalah mustahil, maka Allah wajib bersifat Qidam. Dalil Naqli sifat Qidam “Dialah yang awal dan yang akhir Yang zhohir dan yang bathin”. QS. Al-Hadid [57]3 Baqa’Kekal Allah Akan Kekal dan Abadi Selamanya, Kekalnya Allah SWT tidak berkesudahan Dalil Aqli sifat Baqa’ Seandainya Allah tidak wajib Baqo, yakni Wenang Allah Tiada, maka tidak akan disifati Qidam. Sedangkan Qidam tidak bisa dihilangkan dari Allah berdasarkan dalil yang telah lewat dalam sifat Qidam. Dalil Naqli Sifat Baqa’. “Tiap sesuatu akan binasa lenyap kecuali Dzat-nya”. QS. Qoshos [28]88 Mukhalafatuhu Lilhawadith berbeda dengan Ciptaannya/Makhluknya Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT berbeda dengan hasil ciptaan- Nya. Coba kita perhatikan tukang jahit hasil baju yang dijahit sendiri tidak mungkin sama dengan baju yang dibuat orang lain. Dalil Aqli sifat mukhalafah lil hawadits Apabila diperkirakan Allah menyamai sekalian makhluknya, niscaya Allah dalah baru Hadits, sedangkan Allah baru adalah mustahil Dalil Naqli sifat mukhalafah lil hawadits “Tidak ada sesuatu apapun yang serupa dengan dia, dan dia-lah yang maha mendengar lagi maha melihat”. QS. Asy-Syuro [42]11 Qiyamuhu Binafsihi Allah Berdiri Sendiri Artinya Bahwa Allah SWT itu berdiri dengan zat sendiri tanpa membutuhkan bantuan yang lain. Maksudnya, keberadaan Allah SWT itu ada dengan sendirinya tidak ada yang mengadakan atau menciptakan. Contohnya, Allah SWT menciptakan alam semesta ini karena kehendak sendiri tanpa minta pertolongan siapapun. Dalil Aqli sifat Qiyamuhu Binafsihi Seadainya Allah membutuhkan dzat, niscaya Allah adalah sifat, sebab hanya sifatlah yang selalu membutuhkan dzat, sedangkan dzat selamanya tidak membutuhkan dzat lain untuk berdirinya. Dan apabila Allah “Sifat” adalah mustahil, sebab apabila Allah “sifat”, maka Allah tidak akan disifati dengan sifat Ma’ani dan Ma’nawiyah, sedangkan sifat tersebut adalah termasuk sifat-sifat yang wajib bagi Allah berdasarkan dalil-dalil tertentu. Berarti apabila Allah tidak disifati dengan sifat Ma’ani dan Ma’nawiyah adalah salah Bathil, dan batal pula sesuatu yang mengakibatkannya, yaitu butuhnya Allah kepada dzat. Apabila batal butuhnya Allah kepada dzat maka tetap Maha kaya istighnanya Allah dari dzat. Seandainya Allah membutuhkan sang pncipta, niscaya Allah baru Hadts, sebab yang membutuhkan pencipta hanyalah yang baru sedangkan dzat qodim tidak membutuhkannya. Dan mustahil Allah Hadits, karena segala sesuatu yang hadits harus membutuhkan sang pencipta mujid yang kelanjutannya akan mengakibatkan daur atau tasalul. Dalil Naqli Sifat Qiamuhu Binafsihi “Sesungguhnya Allah benar-benar maha kaya tidak memerlukan sesuatu dari alam semesta”. QS. Al Ankabut [29]6 Wahdaniyyah Tunggal/Esa Artinya adalah Bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa, baik itu Esa zat-Nya, sifat-Nya, maupun perbuatannya. Esa zat-Nya maksudnya zat Allah SWT itu bukanlah hasil dari penjumlahan dan perkiraan atau penyatuan satu unsur dengan unsur yang lain mkenjadi satu. Berbeda dengan mahluk, mahluk diciptakan dari berbagai unsur, seperti wujudnya manusia, ada tulang, daging, kulit dan sifat-Nya artinya semua sifat-sifat kesempurnaan bagi Allah SWT tidak sama dengan sifat-sifat pada mahluk-Nya, seperti marah, malas dan perbuatan-Nya berarti Allah SWT berbuat sesuatu tidak dicampuri oleh perbuatan mahluk apapun dan tanpa membutuhkan proses atau tenggang waktu. Allah SWT berbuat karena kehendak-Nya sendiri tanpa ada yang menyuruh dan melarang. Dalil Naqli “Seandainya di langit dan dibumi ada tuhan-tuhan selain Allah, niscaya langit dan bumi akan rusak”. QS. Al Anbiya [21]22 Qudrat Berkuasa Kekuasaan Allah SWT, atas segala sesuatu itu mutlak, tidak ada batasnya dan tidak ada yang membatasi, baik terhadap zat-Nya sendiri maupun terhadap makhluk-Nya. Berbeda dengan kekuasaan manusia ada batasnya dan ada yang membatasi. Dalil Aqli sifat Qudrot Dalilnya adalah adanya alam semesta. Proses penyusunan dalilnya, jika Allah tidak berkemampuan niscaya Allah lemahAjzun, dan apabila Allah lemah maka tidak akan mampu menciptakan makhluk barang sedikitpun. Dalil Naqli sifat Qudrot “Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu”. QS. Al- Baqarah [2]20 Iradah berkehendak Allah SWT menciptakan alam beserta isinya atas kehendak-Nya sendiri, tanpa ada paksaan dari pihak lain atau campur tangan dari siapa pun Apapun yang Allah SWT kehendakin pasti terjadi, begitu juga setiap setiap Allah SWT tidak kehendaki pasti tidak dengan kehendak atau kemauan manusia, tidak sedikit manusia mempunyai keinginan, tetapi keinginan itu kandas di tengah jalan. Apabila manusia berkeinginan tanpa disertai dengan kehendak Allah SWT. Pasti keinginan itu tidak terwujud. Hal ini menunjukan bahwa manusia memiliki keterbatasan, sedangkan Allah SWT memiliki kehendak yang tidak terbatas. Dalil Aqli sifat Irodat. Dalilnya adalah adanya alam semesta. Proses penyusunan dalil, seasndainya allah tidak bersifat berkehendak niscaya bersifat terpaksa karohah, dan allah bersifat terpaksa adalah mustahil karena tidak akan disifati qudrot, akan tetapi tidak disifatinya Allah dengan sifat qudrot adalah mustahil, sebab akanberakibat lemahnya Alla, sedangkan lemahnya Allah adalah mustahi, karena tidak akan mampu membuat makhluk barang sedikitpun. Dalil Naqli sifat Irodat. “Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang dia kehendaki”. QS. Hud[50]107 Ilmu Mengetahui Artinya Allah SWT memiliki pengetahuan atau kepandaian yang sangat sempurna, artinya ilmu Allah SWT itu tidak terbatas dan tidak pula dibatasi. Allah SWT mengetahui segala sesuatu yang ada di alam semesta, baik yang tampak maupun yang apa yang dirahasiakan didalam hati manusia sekali pun. Bukti kesempurnaan ilmu Allah SWT, ibarat air laut menjadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat Allah SWT, tidak akan habis kalimat-kalimat tersebut meskipun mendatangkan tambahan air yang banyak seperti sering kagum atas kecerdasan dan ilmu yang dimiliki orang-orang pintar di dunia ini. Kita juga takjub akan indahnya karya dan canggihnya tekhnologi yang diciptakan manusia. Sadarkah kita bahwa ilmu tersebut hanyalah sebagian kecil saja yang diberikan Allah SWT kepada kita ?. Dalil Aqli sifat Ilmu Dalilnya adalah adanya alam semesta. Proses penyusunan dalil, seandainya Allah tak berilmu niscaya tidak akan berkehendak, sedangkan allah tidak berkehendak adalah mustahil, karena tidak akan disifati qudrot, akan tetapi Allah tidak disifati dengan qudrot adalah mustahil, sebab akan berakibat lemahnya Allah. Sedangkan lemahnya Allah adalah mustahil, karena tidak akan mampu membuat barang makhluk sedikitpun. Dalil Naqli sifat Ilmu “Dan dia maha mengetahui segala sesuatu”. Hadid [57]3 atau QS. Al Baqaroh [2]29 Hayat Hidup Artinya Hidupnya Allah tidak ada yang menghidupkannya melainkan hidup dengan zat-Nya sendiri karena Allah Maha Sempurna, berbeda dengan makhluk yang diciptakan-Nya. Contohnya Manusia ada yang menghidupkan. Selain itu, mereka juga mmebutuhkan makanan, minuman, istirahat, tidur, dan sebagainya. Akan tetapi, hidupnya Allah SWT tidak membutuhkan semua itu. Allah SWT hidup selama-lamanya, tidak mengalami kematian bahkan mengantuk pun tidak. Dalil Aqli sifat hayat Dalilnya adanya alam semesta. Proses penyusunan dalil, seandainya Allah tidak hidup maka tidak akan disifati Qudrot, akan tetapi Allah tidak disifati dengan Qudrot adalah mustahil, sebab akan berakibat lemahnya Allah, seangkan lemahnya Allah adalah mustahil, karena tidak akan mampu membuat alam semesta. Dalil Naqli sifat Hayat Firman Allah “Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup yang tidak mati”. QS. Al- Furqon [25]58 Sama’ Mendengar Allah SWT mendengar setiap suara yang ada di alam semesta ini. Yidak ada suara yang terlepas dari pendengaran Allah SWT walaupun suara itu lemah dan pelan., seperti suara bisikan hati dan jiwa Allah SWT berbeda dengan pendengaran mahluk –Nya karena tidak terhalang oleh suatu apapun, sedangkan pendengaran mahluk-Nya dibatasi ruang dan waktu. DALIL ”Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” … QS Al Maidah 76 Basar Melihat Allah SWT melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta ini . penglihatan Allah bersifat mutlak, artinya tidak dibatasi oleh jarak jauh atau dekat dan tidak dapat dihalangi oleh dinding tipis atau tebal. Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, kecil maupun besar, tampak atau tidak tampak, pasti semuanya terlihat oleh Allah SWT. DALIL ”………Dan Allah maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” … al-Baqarah 265 Dengan memahami sifat besar Allah SWT hendaknya kita selalu berhati- hati dalam berbuat. Mungkin kita bisa berbohong kepada manusia, seperti orang tua, guru, atau teman. Akan tetapi kita tidak akan bisa berbohong kepada Allah SWT. Kalam Berbicara / Berfirman Allah SWT bersifat kalam artinya Allah SWT berfirman dalam kitab-Nya yang diturunkan kepada para nabi dan rasul-Nya. Pembicaraan Allah SWT tentu tidak sama dengan pembicaraan manusia karena Allah SWT tidak berorgan panca indra, seperti lidah dan mulut yang dimiliki oleh SWT berbicara tanpa menggunkan alat bantu yang berbentuk apapun sebab sifat kalam Allah SWT sangat sempurna. Sebagai bukti bahwa adanya wahyu Allah SWT berupa al qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para rasul sebelum Nabi Muhammad SAW. DALIL ”……. Dan Allah berkata kepada Musa dengan satu perkataan yang jelas” QS AnNisa’ 164 Oleh karena itu kita sebagai hamba Allah SWT hendaknya membiasakan diri mengucapkan kalimat-kalimat tayyibah, artinya kata-kata yang mulia, seperti ketika kita berbuat salah, maka segeralah membaca istighfar. Qadirun Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkuasa Mengadakan Dan Mentiadakan DALIL “Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu“ QS. Al Baqarah 20. Muridun Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Menghendaki dan menentukan tiap-tiap sesuatu. Ia berkehendak atas nasib dan takdir manusia. DALIL “Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki“ … QS. Hud 107 Alimun Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Mengetahui akan Tiap-tiap sesuatu. Mengetahui segala hal yang telah terjadi maupun yang belum terjadi, Allah pun dapat mengetahui isi hati dan pikiran manusia. DALIL “Dan Alllah Maha Mengetahui sesuatu“ … QS. An Nisa’ 176 Hayyun Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Hidup. Allah adalah Dzat Yang Hidup, Allah tidak akan pernah mati, tidak akan pernah tidur ataupun lengah. DALIL “Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati“ QS. Al Furqon 58 Sami’un Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Mendengar. Allah selalu mendengar pembicaraan manusia, permintaan atau doa hambaNya. DALIL “Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui“ … QS. Al Baqoroh 256. Basirun Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Melihat akan tiap- tiap yang Maujudat Benda yang ada . Allah selalu melihat gerak-gerik kita. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berbuat baik. DALIL “Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan“ … QS. Al Hujurat 18 Kaunuhu Mutakallimun Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkata-kata, Allah tidak bisu Ia berbicara atau berfirman melalui ayat-ayat Al Quran. Bila Al Quran menjadi pedoman hidup kita, maka kita telah patuh dan tunduk terhadap Allah swt. Sifat-Sifat Mustahil bagi Allah Sifat Mustahil Bagi Allah artinya Sifat Yang Tidak Mungkin ada pada Allah Swt. Sifat Mustahil Allah merupakan Lawan Kata/Kebalikan dari Sifat Wajib Allah Berikut dibawah ini adalah 20 sifat-sifat mustahil bagi Allah swt. Adam, artinya tiada bisa mati Huduth, artinya baharu bisa di perbaharui Fana’, artinya binasa tidak kekal/mati Mumathalatuhu Lilhawadith, artinya menyerupai akan makhlukNya Qiyamuhu Bighayrih, artinya berdiri dengan yang lain ada kerjasama Ta’addud, artinya berbilang – bilang lebih dari satu Ajz, artinya lemah tidak kuat Karahah, artinya terpaksa bisa di paksa Jahl, artinya jahil bodoh Maut, artinya mati bisa mati Syamam, artinya tuli Umy, artinya buta Bukm, artinya bisu Kaunuhu Ajizan, artinya lemah dalam keadaannya Kaunuhu Karihan, artinya terpaksa dalam keadaannya Kaunuhu Jahilan, artinya jahil dalam keadaannya Kaunuhu Mayyitan, artinya mati dalam keadaannya Kaunuhu Asam, artinya tuli dalam keadaannya Kaunuhu A’ma, artinya buta dalam keadaannya Kaunuhu Abkam, artinya bisu dalam keadaannya Sifat Jaiz Bagi Allah Swt Sifat Jaiz bagi Allah artinya boleh bagi Allah Swt mengadakan sesuatu atau tidak mengadakan sesuatu atau di sebut juga sebagai “mumkin”. Mumkin ialah sesuatu yang boleh ada dan tiada. Ja’iz artinya boleh-boleh saja, dengan makna Allah Swt menciptakan segala sesuatu, yakni dengan tidak ada paksaan dari sesuatupun juga, sebab Allah Swt bersifat Qudrat kuasa dan Iradath kehendak, juga boleh – boleh saja bagi Allah Swt meniadakan akan segala sesuatu apapun yang ia mau. Untuk Mempelajari Ilmu Tauhid Ini, Kita Harus Mencari Guru yang Baik secara Keilmuan dan juga Pengamalan dalam kehidupannya sehari hari, dan lebih utama adalah seorang guru yang memiliki sanad sampai dengan ke Bagian Rasullulah SAW, karena guru yang seperti ini akan sulit didapatkan, kuncinya adalah seorang guru yang bisa mengubah diri jasad dan diri keruhanian kita sendiri dalam pengamalan kehidupan sehari hari. Baca Juga Niat Mandi Wajib Sifat Wajib Dan Mustahil Bagi Nabi Dan Rasul Pengertian Akhlak Nama Nama Hari Akhir Kiamat Tentang Shalat Pengertian, Rukun Shalat, Manfaat Dan Makna DAFTAR PUSTAKA Al Utsaimin, Syaikh Muhammad bin Shalih, 1996, Qowa’idul Mutsla, yogyakarta media hidayah Al- jibrin, Syaikh Abdullah bin Abdul Aziz, 2006, Cara Mudah Memahami Aqidah, Jakarta Pustaka At-Tazkia. Al Utsaimin, Syaikh Muhammad bin Shalih, 1995, Syarah Lum’atul I’tiqad, yogyakarta Media Hidayah. As-Segaf, Alawi bin Abdul Qadir, 2001, Mengungkapkan Kesempurnaan Sifat-sifat Allah dalam Alquran dan As-sunnah, JakartaPustaka Azzam. Drs. H. Masan AF, 2009, Aqidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah kelas V11, Semarang Karya Toha Putra. Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari - Sifat-sifat Allah SWT terbagi menjadi tiga, yakni sifat wajib, sifat mustahil, dan sifat jaiz. Pengertian Sifat-sifat Allah Sifat wajib adalah sifat yang pasti dimiliki Allah SWT. Sifat mustahil adalah sifat-sifat yang tidak mungkin ada pada Allah, sifat-sifat ini terdiri merupakan lawan dari sifat-sifat wajib. Sifat Jaiz bagi Allah hanya ada satu sifat yaitu bebasnya Allah berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Jaiz artinya yang boleh, jadi Allah boleh bebas melakukan sesuatu dan boleh juga tidak berbuat sesuatu Fi’lu kulu mumkin au tarkuhu. Dikutip laman NU Online, dalam ranah keimanan terhadap Allah secara umum, setiap umat muslim wajib meyakini sifat wajib, mustahil, dan jaiz Mustahil Allah Sifat mustahil Allah merupakan kebalikan dari sifat wajib Allah. Sifat mustahil Allah artinya tidak mungkin dimiliki oleh Allah SWT. Sifat wajib bagi Allah itu ada 20 sifat. Dengan demikian, sifat mustahil bagi Allah pun ada 20 sifat. Berikut ini penjelasannya dikutip dari modul Pendidikan Agama Islam kelas III dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud 1. AdamAdam artinya tidak ada. Allah mustahil bersifat adam. Allah tidak mungkin tidak ada. Segala sesuatu yang ada di alam semestaini merupakan ciptaan Allah. Tidak mungkin alam semesta ini ada jika Allah tidak ada. Dengan demikian, Allah mustahil bersifat adam. Firman Allah SWT خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ بِالۡحَـقِّ‌ؕ تَعٰلٰى عَمَّا يُشۡرِكُوۡنَ‏ Khalaqas samaawaati wal arda bilhaqq; Ta'aalaa 'ammaa yushrikuunArtinya "Dia menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran. Mahatinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan". QS. An-Nahl 3 2. HudusHudus artinya baru. Allah mustahil bersifat hudus, yakni Allah itu ada sebelum semua makhluk dan ciptaan-Nya ada. Allah itubersifat terdahulu atau qidam. Tidak mungkin alam semesta ini ada jika tidak ada yang menciptakan. Mengenai ayat Al-Qur'an yang menerangkan Allah itu bersifat terdahulu terdapat pada surah berikut ini هُوَ الۡاَوَّلُ وَالۡاٰخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالۡبَاطِنُ‌ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمٌ Huwal Awwalu wal'Aakhiru waz Zaahiru wal Baatinu wa huwa bikulli shai'in AliimArtinya "Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu". QS. Al-Hadid 3 3. FanaFana artinya tidak kekal. Fana juga dapat diartikan binasa atau rusak. Allah mustahil mempunyai sifat fana. Allah itu kekal danabadi. Allah tidak ada permulaan dan tidak ada akhir. Allah ada selama-lamanya. Allah berfirman surah berikut ini وَّيَبۡقٰى وَجۡهُ رَبِّكَ ذُو الۡجَلٰلِ وَالۡاِكۡرَامِ‌ۚ Wa yabqoo wajhu rabbika zul jalaali wal ikraamArtinya "Tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal." QS. Ar-Rahman 27 4. Mumassalatu lil HawadisMumassalatu lil Hawadis artinya Allah serupa dengan makhluk. Allah mustahil serupa dengan makhluknya. Allah itu berbeda dengan makhluknya, baik zat, sifat, ataupun perbuatannya. Tidak ada sesuatu pun yang menyerupai Allah. Firman Allah SWT وَلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Wa lam yakul-lahu kufuwan ahadArtinya "Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia". QS. Al-Ikhlas 4 5. Muhtajun LigairihiMuhtajun Ligairihi artinya berdiri dengan yang lain atau membutuhkan yang lain. Allah itu tidak membutuhkan bantuan sesuatu apapun. Allah itu berdiri sendiri atau qiyamuhu binafsihi. Allah itu Maha Sempurna dan Maha Berdiri Sendiri. Allah SWT berfirman وَمَنۡ جَاهَدَ فَاِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفۡسِهٖؕ اِنَّ اللّٰهَ لَـغَنِىٌّ عَنِ الۡعٰلَمِيۡنَ Wa man jaahada fainnamaa yujaahidu linafsih; innal laaha laghaniyyun 'anil 'aalamiinArtinya "Dan barangsiapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Mahakaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam". QS. Al-Ankabut 6 6. TaaddudTaaddud artinya berbilang. Allah mustahil bersifat taaddud. Allah itu tidak berbilang. Allah itu esa atau tunggal. Dengan keesaan-Nya inilah Allah tidak memerlukan pertolongan dari siapapun dan apapun. 7. AjzunAjzun artinya lemah. Allah mustahil bersifat ajzun. Allah itu berkuasa atau qudrat. Allah tidak mungkin mempunyai sifat lemah meskipun hanya sedikit. Tidaklah mungkin ada alam semesta beserta isinya jika Allah itu lemah. Mengenai sifat kekuasaan Allah tersebut terdapat dalam surah berikut يَكَادُ الۡبَرۡقُ يَخۡطَفُ اَبۡصَارَهُمۡ‌ؕ كُلَّمَاۤ اَضَآءَ لَهُمۡ مَّشَوۡا فِيۡهِ وَاِذَاۤ اَظۡلَمَ عَلَيۡهِمۡ قَامُوۡا‌ؕ وَلَوۡ شَآءَ اللّٰهُ لَذَهَبَ بِسَمۡعِهِمۡ وَاَبۡصَارِهِمۡ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرٌ Yakaadul barqu yakhtafu absaarahum kullamaaa adaaa'a lahum mashaw fiihi wa izaaa azlama 'alaihim qoomuu; wa law shaaa'al laahu lazahaba bisam'ihim wa absaarihim; innal laaha 'alaa kulli shai'in QadiirArtinya "Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu". QS. Al-Baqarah 20 8. KarahahKarahah artinya terpaksa. Allah mustahil bersifat karahah. Allah itu bersifat berkehendak atau iradat. Allah tidak terpaksa dalam melaksanakan apa yang Dia kehendaki. Allah berfirman فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيۡدُ Fa' 'aalul limaa yuriidArtinya "Mahakuasa berbuat apa yang Dia kehendaki". QS. Al-Buruj 16 9. JahlunJahlun artinya bodoh. Allah mustahil mempunyai sifat bodoh. Sebaliknya, Allah itu penguasa ilmu. Allah itu Maha Mengetahui. Allah mengetahui segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Tidak ada yang dapat bersembunyi dari Allah. Allah berfirman dalam surah berikut ini اِنَّ اللّٰهَ يَعۡلَمُ غَيۡبَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ‌ؕ وَاللّٰهُ بَصِيۡرٌۢ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ Innal laaha ya'lamu ghaibas samaawaati wal ard; wallaahu basiirum bimaa ta'maluunArtinya "Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan". QS. Al-Hujurat 18 10. MautunMautun artinya mati. Allah mustahil bersifat mautun. Allah itu bersifat hayat atau hidup. Allah tidak akan pernah mati. Allah akan selalu hidup. Hidup Allah bersifat kekal. Dengan demikian sangat tidak mungkin Allah bersifat mautun atau mati. Allah SWT berfirman وَتَوَكَّلۡ عَلَى الۡحَـىِّ الَّذِىۡ لَا يَمُوۡتُ وَسَبِّحۡ بِحَمۡدِهٖ‌ ؕ وَكَفٰى بِهٖ بِذُنُوۡبِ عِبَادِهٖ خَبِيۡرَ ا‌ Wa tawakkal 'alal Haiyil lazii laa yamuutu wa sabbih bihamdih; wa kafaa bihii bizunuubi 'ibaadihii khabiiraaArtinya "Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya". QS. Al-Furqan 58 11. SummunSummun artinya tuli. Allah mustahil bersifat summun. Allah itu Maha Mendengar. Allah mendengar segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Tidak ada yang luput dari pendengarannya. Tidak mungkin Allah tidak mendengar walau hanya sedikit pun. Allah berfirman dalam surah berikut ini ‌ؕ اِنَّكَ اَنۡتَ السَّمِيۡعُ الۡعَلِيۡمُ... .....innaka Antas Samii'ul AliimArtinya "......Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui". QS. Al-Baqarah 127 12. UmyunUmyun artinya buta. Allah mustahil bersifat umyun. Allah itu tidaklah buta, Allah bersifat basar atau melihat. Allah maha melihat. Allah melihat segala yang nampak dan segala yang tersembunyi. Tidak ada sesuatu apapun yang luput dari penglihatan-Nya. اِنَّ اللّٰهَ يَعۡلَمُ غَيۡبَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ‌ؕ وَاللّٰهُ بَصِيۡرٌۢ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ Innal laaha ya'lamu ghaibas samaawaati wal ard; wallaahu basiirum bimaa ta'maluunArtinya "Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan". QS. Al-Hujurat 18 13. BukmunBukmun artinya bisu. Mustahil Allah bersifat bisu. Sebaliknya, Allah mempunyai sifat kalam yang artinya beriman. Jika Allah bisu, tidak mungkin Allah menurunkan wahyu kepada para nabi. Firman Allah SWT وَكَلَّمَ اللّٰهُ مُوۡسٰى تَكۡلِيۡمًا..... ....wa kallamallaahu Muusaa takliimaaArtinya "....Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung". QS. An-Nisa 164 14. AjzanAjzan artinya yang lemah. Allah mustahil bersifat ajzan. Allah itu Maha berkuasa. Tidak mungkin Allah itu lemah. Segala sesuatu yang terjadi itu atas kehendak dan kekuasaan Allah. Allah pun tidak memerlukan bantuan siapapun. Jadi, Allah mustahil bersifat KarihanKarihan artinya yang maha terpaksa. Allah tidaklah mungkin bersifat karihan karena Allah itu Maha Berkehendak. Semua yang ada di alam semesta ini terjadi atas kehendak Allah. Allah tidak merasa terpaksa melakukannya. 16. JahilunJahilun artinya yang maha bodoh. Allah tidak mungkin bersifat jahilun. Allah itu Maha Mengetahui, semua ilmu itu bersumber pada Allah Swt. 17. MayyitunMayyitun artinya yang maha mati. Allah itu hidup kekal abadi, tidak ada awal dan tidak ada akhir. Allah tidak akan pernah mati. Bahkan, Allah itu tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa. Allah pun tidak pernah merasa lelah. Jadi, mustahil Allah bersifat AsammaAsamma artinya yang maha tuli. Allah itu Maha Mendengar bahkan yang paling tersembunyi sekalipun. Allah mendengar apa yang tidak kita dengar. Allah tidak mungkin bersifat maha tuli. 19. AmaA'ma artinya maha buta. Allah tidak mungkin bersifat a'ma. Allah itu Maha Melihat. Allah melihat semua ciptaan-Nya tanpa terkecuali. Allah pun dapat melihat apa yang tersembunyi di dalam hati. 20. AbkamaAbkama artinya maha bisu. Allah mustahil mempunyai sifat abkama. Allah itu justru mempunyai sifat mutakalliman atau Maha Berfirman. Jika Allah bisu, tidaklah mungkin ada kitab yang diwahyukan kepada para Nabi dan juga Mengenal 20 Sifat Wajib Allah Makna dan Pengelompokannya Sifat Wajib Allah Qudrat & Iradat Arti, Maknanya Bagi Umat Islam Sifat Allah Qiyamuhu Binafsihi dan Wahdaniyah Arti serta Maknanya - Pendidikan Penulis Dhita KoesnoEditor Iswara N Raditya - Sifat-sifat Allah SWT secara umum menurut para ulama dibagi menjadi 3 bagian, salah satunya sifat-sifat wajib yang berjumlah antara bahasan tauhid dan akidah dalam Islam adalah mengimani Allah SWT melalui sifat-sifat-Nya. Secara umum, para ulama membagi sifat-sifat Allah SWT ke dalam tiga bagian, yaitu Sifat-sifat wajib yang berjumlah dua puluh; Sifat-sifat mustahil Allah yang berjumlah dua puluh, dan Sifat yang jaiz mumkin ada satu. Keseluruhannya adalah 41 sifat. Kendati demikian, sesungguhnya sifat-sifat Allah SWT tidak terbatas. Pengelompokan ini bertujuan untuk memudahkan umat Islam mengenal dan memahami keagungan Allah SWT melalui sifat-sifat-Nya. Tidak terbatasnya sifat-sifat Allah SWT ini tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW ”Aku memohon kepada Engkau dengan semua nama yang menjadi nama-Mu, baik yang telah Engkau jadikan sebagai nama diri-Mu atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu atau Engkau sembunyikan menjadi ilmu gaib di sisi-Mu," Ahmad. Sifat-Sifat Wajib Allah Dalam uraian "Aqidah", Marzuki pengkaji agama Islam dan akademisi dari Universitas Negeri Yogyakarta UNY merangkum 20 sifat wajib Allah SWT sebagai berikut 1. WujudSifat wajib Allah yang pertama adalah wujud. Dalam bahasa Arab, wujud artinya "ada" yang maknanya bahwa Allah SWT merupakan zat yang ada, berdiri sendiri, tidak diciptakan oleh siapa pun. Sifat ini tercermin dalam firman Allah SWT dalam surah Ta-Ha ayat 14, sebagai berikut “Sesungguhnya, Aku ini Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah salat untuk mengingat Aku,” QS. Ta-Ha [20] 14. 2. KidamKidam berasal dari bahasa Arab yang artinya awal atau terdahulu. Maknanya, Allah SWT merupakan Sang Pencipta yang ada terlebih dahulu dari yang diciptakannya. Dalilnya adalah firman Allah dalam surah Al-Hadid ayat 3 “Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir, dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu,” QS. Al-Hadid [57] 3. 3. BakaBaka artinya adalah kekal. Maksudnya, Allah SWT adalah zat yang Maha Kekal, tidak akan punah atau binasa. Hal ini tergambar dalam firman Allah SWT dalam surah Al-Qasas ayat 88 “ … segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan,” QS. Al-Qasas [28] 88. 4. Mukhalafatu Lil HawaditsiAllah SWT yang menciptakan alam semesta beserta isinya, maka Allah pasti berbeda dengan apa pun yang Dia ciptakan. Dalam bahasa Arab, mukhalafatu lil hawaditsi artinya berbeda dengan sesuatu yang baru makhluk ciptaan-Nya. Allah juga mustahil membutuhkan bantuan untuk menciptakan hal tersebut. Hal tersebut dijelaskan dalam Alqur’an berikut ini “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat," QS. Asy- Syura [42] 11. 5. Qiyamuhu BinafsihiAllah SWT berdiri sendiri, Dia tidak bergantung kepada siapapun, serta mustahil membutuhkan bantuan dari yang lain. “ … sungguh Allah Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam,” QS. Al-’Ankabut [29] 6. 6. WahdaniahSifat wajib Allah SWT yang lain adalah wahdaniah atau esa atau tunggal. Hamba-Nya mesti mengimani bahwa Allah adalah Yang Maha Esa, yang artinya Dia adalah satu-satunya Tuhan pencipta alam semesta. “Katakanlah, Dialah Allah Yang Maha Esa,” QS. Al-Ikhlas 112 1. 7. QudrahQudrah berarti bahwa Allah adalah zat Yang Maha Kuasa atas apa pun dan tidak ada satu pun yang bisa menandingi kekuasaannya. Mustahil bagi Allah SWT tidak memiliki kuasa. “Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” QS. Al-Baqarah [2] 20 8. IradatIradat berasal dari bahasa Arab yang artinya berhendak. Maksudnya, setiap hal yang ada di alam semesta ini berjalan atas kehendak Allah SWT. Mustahil bagi Allah SWT melakukan sesuatu atas suatu paksaan. Apabila Dia berkehendak, maka tidak ada yang bisa mencegah-Nya. Dalilnya adalah firman Allah SWT dalam surah Hud ayat 107 “Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia Kehendaki,” QS. Hud 11 107. 9. IlmuIlmu artinya pengetahuan. Maksudnya, Allah SWT Maha Mengetahui atas segala sesuatu, baik yang terlihat maupun tidak terlihat, yang gaib maupun yang nyata. Bahkan, Allah SWT mengetahui apa yang terbayang, terbetik, dan terlintas di benak manusia. “Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu,” QS. An-Nisa [4] 176. 10. HayatHayat artinya hidup. Allah SWT adalah zat Yang Maha hidup. Dia tidak akan binasa, sebab Dia kekal selamanya. “Dan bertawakallah kepada Allah yang Maha Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya … ” QS. Al-Furqan [25] 58. 11. Sama’Sama' artinya bahwa Allah SWT Maha Mendengar. Dia mendengar setiap hal yang diucapkan maupun yang disembunyikan. Mustahil Allah SWT tuli dan tidak mengetahui. “Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,” QS. Al-Baqarah [2] 256. 12. BasarSalah satu sifat wajib Allah SWT adalah basar, yang artinya bahwa tidak ada yang Maha Melihat selain Allah. Segala yang ada di dunia tidak luput dari penglihatan-Nya. “ … Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan,” QS. Al-Hujurat [49] 18. 13. KalamKalam berarti bahwa Allah SWT maha berfirman melalui wahyu yang tertera dalam kitab-kitab yang diturunkan kepada para nabi-Nya untuk umat manusia. Dalilnya adalah firman Allah SWT dalam surah Al-A'raf ayat 143 “Dan ketika Musa datang untuk munajat pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman langsung kepadanya … ” QS. Al-A’raf [7] 143. 14. QadiranSifat qadiran ini mirip dengan qudrah. Artinya, segala hal di alam semesta berada dalam kekuasaan Allah SWT. Dalilnya adalah sebagai berikut “ … sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu,” QS. Al-Baqarah [2] 20 15. MuridanSelain Maha Berkehendak, Allah SWT juga memiliki sifat Maha Menghendaki. Sifat muridan ini menyatu dengan sifat iradat sebelumnya. “…sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang ia kehendaki,” QS. Hud [11] 107 16. AlimanMirip dengan sifat ilmu, Allah SWT juga bersifat aliman. Artinya, Dia Maha Mengetahui, artinya Dia mengetahui segala hal dan pengetahuannya tak terbatas apa pun. “ … dan Allah maha mengetahui segala sesuatu,” QS. An-Nisa [4] 176 17. HayyanHayyan artinya adalah zat Yang Maha Hidup. Sifat ini menyatu dengan sifat hayat yang disebutkan sebelumnya 18. Sami’anSami'an artinya bahwa Allah SWT adalah zat Yang Maha Mendengar, maka mustahil bagi-Nya sebagai zat yang tuli. Sifat ini menyatu dengan sifat sama' yang disebutkan sebelumnya. Rujukannya adalah firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 256 “Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,” QS. Al-Baqarah [2] 256. 19. BasiranBasiran artinya bahwa Allah SWT bersifat Maha Melihat, mustahil bagi-Nya untuk tidak melihat atau buta atas segala hal. Sifat ini menyatu dengan sifat basar sebagaimana disebutkan sebelumnya. “ … Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan,” QS. Al-Hujurat [49] 18. 20. MutakallimanDalam bahasa Arab, mutakalliman artinya berfirman atau berkata-kata. Maksudnya, Allah SWT adalah zat Maha Berkata dan mustahil baginya untuk bisu. Rujukannya adalah firman Allah SWT dalam surah An-Nisa ayat 164 “Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung," QS. An-Nisa [4] 164. Pengelompokan Sifat-sifat Wajib Allah SWT Dilansir dari NU Online, sifat-sifat wajib Allah SWT yang berjumlah 20 di atas, oleh para ulama, dikelompokkan menjadi empat klasifikasi, sebagai berikut 1. Sifat NafsiahSifat nafsiah adalah sifat yang dikelompokkan sesuai dengan Dzat Allah SWT itu sendiri. Sifat nafsiah ini terdiri dari satu sifat yaitu wujud. 2. Sifat SalbiyahSifat salbiyah adalah sifat yang meniadakan adanya sifat sebaliknya. Sifat ini menafikan sifat mustahil, serta sifat yang tidak sesuai, dan tidak layak dengan kesempurnaan Allah SWT. Sesuai pengelompokannya, sifat salbiyah Allah SWT ini ada lima, yaitu kidam, baka, mukhalafatu lil hawaditsi, qiyamuhu binafsihi, dan wahdaniah. 3. Sifat Ma’aniSifat ma'ani adalah sifat abstrak yang wajib ada pada Allah. Yang termasuk sifat ma’ani ada tujuh yaitu qudrah, iradat, ilmu, hayat, sama', basar, dan kalam. 4. Sifat MaknawiJika ada sifat ma'ani, maka lazimnya ada sifat maknawi. Sifat-sifat ini tidak dapat berdiri sendiri, karena harus menyertai yang disifati. Sebagai misal, Allah SWT memiliki basar penglihatan, maka ia adalah basiran Maha Melihat. Dia memiliki ilmu pengetahuan tak terbatas, maka Dia adalah aliman [Maha Mengetahui, dan seterusnya. Sifat-sifat Allah SWT yang maknawi adalah qadirun, aliman, muridan, hayyan, sami'an, basiran, dan juga Arti Asmaul Husna Al-Alim & As-Sami' dan Konsekuensi Keimanannya Arti Asmaul Husna Al Malik dan Al Quddus Makna serta Teladannya - Pendidikan Kontributor Abdul HadiPenulis Abdul HadiEditor Dhita KoesnoPenyelaras Ibnu Azis

allah swt bersifat kalam dan mustahil bersifat